4 GAMBAR KANANBOGOR RAYAGAMBAR UTAMA

Bupati Bogor Lantik 329 Kepala Sekolah SDN dan SMPN

Cibinong, portalinformasi.co.id
Untuk menjaga dan mempertahankan pelayanan pendidikan dasar tetap berkesinambungan, Bupati Bogor Rudy Susmanto melantik 329 kepala sekolah SD Negeri dan SMP Negeri, Rabu 28/05/2025, bertempat di aula Gedung Tegar Beriman, Cibinong.

Dalam sambutannya, bupati berharap bahwa pemerintah tidak melakukan kesalahan dalam memilih para kepala sekolah.

“Kemaren malam, pada saat surat dari kementerian dalam negeri turun, maka kami langsung percepat proses pelantikan kepala sekolah sd negeri, dan smp negeri, agar beberapa sekolah yang jabatannya masih kosong dapat segera terisi. Mudah-mudahan hari ini saya berhadapan dengan para pahlawan tanpa tanda jasa-bapak ibu kepala sekolah, kami tidak salah pilih,” ujar bupati mengawali kata sambutan.

Bupati juga mengatakan bahwa perjuangan para guru tidaklah mudah untuk bisa meraih jabatan kepala sekolah.

“Kabupaten Bogor cukup luas, 40 kecamatan, 416 desa, 19 kelurahan, dan tentunya bapak, ibu sekalian, hari ini bisa duduk sebagai kepala sekolah, melalui meknisme yang cukup panjang. Bukan bapak ibu daftar asn, daftar cpns langsung jadi kepala sekolah. Ada yang berawal dari os, ada yang berawal dari honor, berpindah tugas dari satu  tempat ke tempat yang lain, berkarir jadi guru, berpindah sekolah lagi menjadi guru, dan tentunya dari kerut wajah bapak, ibu sekalian, hari ini pemerintah kabupaten Bogor memberikan kepercayaan menempati jabatan sebagai kepala sekolah,” lanjut bupati.

Pada kesempatan ini, bupati juga menegaskan bahwa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah merupakan tugas pemerintah.

“Amanat undang-undang tahun 1945, tugas pemerintah, tugas bangsa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Semua orangtua murid, semua orangtua siswa, setiap hari menitipkan putra-putri kesayangannya kepada bapak ibu sekalian, untuk dididik, untuk dibina, saya pesan, saya titip, didiklah anak-anak itu dengan hati. Didiklah anak-anak itu seperti bapak ibu mendidik putra-putri ibu sekalian,” himbau bupati.

Bupati juga menjelaskan bahwa masih banyak anak-anak yang setiap hari berjuang hanya utuk mendapatkan pendidikan yang layak.

“Kenapa tadi kami harus mempertontonkan sekolah yang rusak, kenapa kami harus mempertontonkan anak-anak yang harus berangkat sekolah dengan perjuangan yang cukup besar. Anak jaman sekarang sekolah naik motor sudah biasa. Anak hari ini ke sekolah diantarkan orangtuanya pakai mobil sudah banyak. Tetapi jangan lupa, banyak anak-anak kita yang betul-betul ingin memperoleh pendidikan yang layak, pendidikan yang berkualitas, mereka berjuang setiap hari, setiap tahun, ada yang naik truk, ada yang nyebrang jembatan pakai bambu, ada yang terus melalui jalan-jalan becek, hanya ingin dirinya sekolah, hanya ingin merubah nasib keluarganya. Dan kami yakin dan percaya, di bawah kepemimpinan bapak ibu sekalian, Bogor akan berubah. Saya yakin, banyak anak-anak didik yang bapak ibu didik, ada yang lahir jadi panglima tni, ada yang jadi presiden dari Bogor,” ujar Bupati.

Bupati juga mengharapkan agar para kepala sekolah ikut berperan berjuang untuk mendapatkan infratruktur yang layak ataupun memadai.

“Dan kenapa saya harus mempertontonkan sekolah-sekolah yang rusak. Hari ini bapak ibu bukan hanya sebagai guru biasa. Bapak ibu teriak, bapak ibu berjuang untuk memberikan infrastruktur terbaik bagi siswa-siswi yang ibu pimpin di sekolah masing-masing, itu adalah kewajiban dan hak kepala sekolah. Kalau kami harus menonton video-video seperti tadi dari media sosial, kalau kami masih harus menonton video tadi dari pemberitaan. Kami sangat berharap, kepala sekolah hari ini harus berjuang. Tanya sama bupatinya, kalua sampai tiga empat tahun ke depan, infrastruktur sekolah kita masih ada yang seperti ini, yang salah bukan cuma bupatinya, kepala sekolahnyapun salah. Hari ini kami sangat terbuka, saya dengan Pak Ade Ruhandi, ibu bapak sekalian kepala sekolah perjuangkan sekolah tiap tahun dapat pelayanan infrastruktur yang terbaik. Jangan takut dengan pimpinan bapak ibu sekaian. Saya lebih senang mendengar keluhan dari para kepala sekolah, daripada saya harus mendengar keluhan dan melihat dari pemberitaan. Kalau ibu sudah harus sekali, sudah harus dua kali, sudah harus tiga kali, lalu kepala daerahnya diam, berarti yang bodoh kepala daerahnya. Kami ingin bertransformasi, semua harus berubah,”lanjut Bupati.

Di penghujung acara, Bupati menyampaikan selamat berjuang untuk bapak ibu kepala sekolah yang dilantik (hapataran pm)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *